First Meeting

"Hmmm...sore yang indah...sunset di Alchestra Town mwmang yang terindah...", Silvraine menggumam sendirian setelah sedari tadi ia berjalan-jalan di kota. Ia bertemu banyak sekali orang hari ini.Oleh sebab itu Silvraine tidak menunjukkan wujud aslinya melainkan ia sedang memakai penampilan wanita berambut biru pendek dengan pakaian kasualnya. Silvraine merasa lelah sekali. Namun tiba-tiba ia ingin saja datang ke tempat ini. Awalnya ia bermaksud berlatih di sini. Ya...setidaknya dapat meningkatkan agility walau sedikit.

Silvraine berjalan...berjalan...berjalan...dan berjalan...ia menyusuri air terjun itu dengan mengubahnya menjadi es. Ia sedang memikirkan metode latihan terbarunya.
Namun tanpa ia sadari sesuatu melesat melewati kepalanya...

Ia menoleh dengan sigap melompat turun dari air terjun yang dibekukan tersebut...

"Siapa di sana?! KELUAR!", seperti biasa Silv paing tidak suka diserang diam-diam.
Wajar ia langsung marah ketika ditempatkan pada suasana berbahaya begitu...

"cih...meleset rupanya...masih belum akurat juga...", ucapan seorang perempuan terdengar di balik bebatuan besar di air terjun itu. Wajahnya terlihat agak sebal. Namun ia tetap melanjutkan perkataannya sembari keluar dari tempat persembunyiannya tadi...

"All hail...namaku Sharone Velvetica Art. Anda?", ucapan salam kenalnya terdengar agak sedikit aneh.

Sambil mendekati wanita yang ada di depannya. Saat itu wanita itu terlihat biasa-biasa saja dengan penampilan berwarna all blue...Sedikit membuat tertawa, namun Sharone dapat menahan tawanya dengan muka tanpa ekspresinya yang terkadang mengeluarkan senyum sinis. Mungkin setahun sekali...Who knows...

Anak kecil. Silvraine langsung menganalisa anak ini. KEmampuan ingatan Silvraine memang tidak diragukan lagi namun ada satu yang menjanggal di pikirannya. Anak perempuan berumur sekitar 14-15 tahun masuk Alchestra Town.


Apa ia sekeluarga masuk ke Alchestra Town?


Silvraine agak sedikit bingung karena belum ada satu laporan pun tentang keluarga baru yang masuk AT paling-paling ada perorangan...

Kemudian ia mengingat proposal yang baru kemarin ia terima yaitu Signum Harcield dan Sharone V. Art...

"Kau...Sharone??? Maaf...namaku Silv panggil saja Silv terlalu panjang untuk diingat kalau kuberitahu namaku...Hei...apa kau sekeluarga datang ke sini?", jawab Silv langsung bertubi-tubi...

Ia sangat mengharapkan jawaban dari anak itu. Saat itu Silv mengalami seperti Deja Vu ia merasa pernah melihat anak ini. Tapi di mana? Karena itu Silv tidak sabar menunggu jawaban anak itu.

"hmmm...sebenarnya aku tak suka menjawab pertanyaan orang tanpa syarat...tapi untukmu kuberikan bonus...Jawabannya aku memang datang sendirian ke sini. Aku tak punya keluarga lagi, Ayah, Ibu, dan KAKAK-ku sudah meninggal, em...khusus kakakku dia sudah MATI...", jawabnya.

Ia agak terlihat kesal saat membicarakan mengenai kakaknya. Namun ia melanjutkan perkataannya.

"hmmm..untuk pertanyaan yang lainnya, kulihat kau terlalu enak untuk kuberitahu begitu saja, dan aku lihat kau juga hebat dalam battlefield...kalau begitu ayo kita sparr dan lihat siapa yang kuat diantara kita...", ucap Sharone.

Entah mengapa Sharone langsung menantang Silv saat itu, namun jelas ada perasaan yang sama seperti yg dirasakan Silv...

"hmmm...sok sekali kamu Sharone, boleh-boleh saja kalau kau mau sparr...tapi aku tak suka merusak tempat yang indah. Termasuk AT...namun kalau itu maumu mari kita sparr...aku lihat juga kau cukup berani menyerangku dari belakang.", Silv tersenyum mendengar ajakan sparr yang tiba-tiba itu. Namun ia sudah terlebih dahulu menganalisis keadaan bahwa levelnya berbeda jauh di atas level anak ini. namun Silv tetap harus waspada. Ia tak boleh ketahuan sebagai homunculus.

Silv mengambil posisi naik ke atas air terjun tentu dengan mmebekukannya seperti tadi.

"Let's go...you first...", ucap Silv...

"hah...aku suka orang seperti kau...kau tak melarikan diri ya... Tapi aku takkan membiarkanmu menang mudah..." Sharone berlari mengejar Silvraine yang sudah terlebih dahulu mengambil posisi menyerang dari atas air terjun...

Level Agility Sharone memang jelas kalah. Namun Sharone tidak kalah pintar dalam hal menganalisis keadaan...Ia memutuskan untuk tidak menggunakan 360 degree sight karena sangat berbahaya untuk melawan Silv yang gerakannya begitu cepat.

Ia berbisik dalam hati,"Activate Mind Breaker"

Ia merencanakan untuk membaca pikiran Sil terlebih dahulu. Larinya menuju arah Silv tadi merupakan jebakan bagi Silv untuk membuat sesuatu yang menjadi tameng dirinya agar tak di serang secara langsung one to one. Tetapi sekejap Sharone sudah berpindah tempat di balik semak-semak dan mulai berkonsentrasi menyusup ke pikiran Silv...

Ternyata benar analisis Sharone Silv benar-benar membuat penghalang dari es setebah 30 cm dari air di Holyfall itu. Namun Silv akhirnya segera sadar tidak ada serangan one to one padanya. Ia curiga kalau Sharone menggunakan serangan jarak jauh atau sebagainya. Ia benar-benar sial belum sempat membaca dua proposal sheet kemarin.

"Ah...apa yang ia lakukan?", Silve mulai berpikir segala kemungkinan yang terjadi di dalam battlefield ini.

"AAAAAAAAARGGGH...", Silv tiba-tiba berteriak ia seperti memikirkan seratus kemungkinan tadi dengan alur terbalik.

"inikah...inikah kekuatannya???UGGH...SIAAAAL...!!!", pikir Silv dalam hati sambil memegang kepalanya. Dalam keadaan pikirannya kacau seperti itu Silv tentunya susah untuk menganalisis berbagai keadaan. Tetapi seharusnya Sharone tahu bahwa Silv tidak sebegitu bodoh kalah begitu saja dengannya.

"Naah...bagaimana kalau sudah begini aku tinggal mengintip apa yang ia pikirkan saja dan melakukan hal kebalikannya...", ucap Sharone dengan penuh kepuasan.

Sharone terus menyusup lebih dalam dan lebih dalam lagi. Semua pikiran Silv saat itu sudah benar-benar dikacaukannya. Untung saja Mind Breaker bukan untuk memanipulasi pikiran orang lain, tetapi hanya untuk membaca pikiran dan mengacaukan kerja syaraf.

"tapi...levelku sekarang belum cukup untuk memakai tahap dua mind breaker yaitu pengacauan syaraf...benar-benar...tapi kurasa ini cukup.", ucap Sharone sedikit bangga serangan pertamanya berhasil mengenai Silv.

"Silv, Silv...kau terus berpikir rupanya...apa kau tak tahu sedari tadi aku menyusup ke dalam pikiranmu?...Sekarang waktunya menyerang...", ucapnya...

Ia berlari mendekati Silv dan menghancurkan es si sekitar Silv dengan kekuatannya dikomb inasikan dengan lemparan batu. Es yang dibentuk Silv retak dan pecah berhamburan.

"Kau melupakan sesuatu Sharone..."

Sebuah tombak yang teerbentuk dari es tiba-tiba sudah menusuk perut sharone...

"Maafkan aku, aku tidak suka berperang dengan rasa kasihan...Kau lupa kalau aku pengguna Agility, tanpa berpikir pun aku bisa mengugnakan gerak refleksku yang berjangka 0.11detik per gerakan.", jelasnya...

Silv menghentikan pengaktifan Mind Breaker dengan segera. Inactivated
Ia mengalahkan mind breaker, dan menusuk Sharone...

"Ku beri saran, sebaiknya kau tidak memberitahukan rencanamu pada lawan saat kau sedang battle atau sparr, itu justru akan mempermudah lawan.", ucapnya "Satu lagi, sebaiknya kau menyerah sekarang..."

Silv membelakangi Sharone dan meninggalkannya pergi..."Kau butuh banyak latihan lagi"

"TUNGGU...aku...takkan kalah semudah ini....",Sharone mencoba berdiri meskipun sulit karena tusukan tombak es Silv.

"KAU TAKKAN MENANG MUDAH!!! AKU SUDAH PERNAH BILANG ITU!!!", sambil terhuyung-huyung Sharone melakukan penyerangan sekali lagi namun kali ini dia lebih condong ke defense...

"Ghost Manipulation Activated..."

Dengan segera Sharone memanipulasi air dan tanah yang ada di Xing untuk menyerang Silv dari berbagai cara. Sharone membentuk cambuk bermata tiga atau trident lasso yang dimanipulasi dengan mata, dan belati tanah atau earth blade yang menyerang Silve bertubi-tubi...

Sharone memutuskan untuk melakukan penyerangan jarak jauh, dengan memperhitungkan kondisinya saat ini...

"huh...kau takkan menang...meski kuakui kau berbakat, namun alkimiaku masih jauh di atasmu..", ucap Silv berdasarkan fakta.

Vanosche Unlimited Alch-Continue...

Silv melanjutkan penyerangan menggunakan Vanosche yang sempat ia stop sementara...

"Sudah kubilang aku benci merusak tempat indah...Kalau begitu apa perlu kita adu manipulasi benda?", tantang silv. Mata ungu Silv berubah menjadi pandangan sinis.

Silv begitu cepat mengubah benda ini dan itu menghalau semua belati yang menuju kearahnya dengan earth block(tanah yang digunakan untuk memblokir jalan) dan Icing Technique. Kedua nama itu merupakan bagian dari kesatuan Vanosche yang benar-benar tak terbatas.

Namun Silv juga tak bertahan lama Vanosche banyak menghabiskan tenaganya. Ia melakukan penyerangan sekali dengan Earth Fist(tinju bumi) dari tanah di bawah tempat Sharone berdiri.

"DUAAAKK!!!"


Berakhir sudah, Silv sudah hampir tak bertenaga sejak tadi melawan penyusupan pikiran yang hampir sukses oleh Sharone...

"Kuakui kau hebat, mungkin suatu saat kita akan bertemu lagi, sekarang aku harus pergi kau pulanglah...sampai jumpa...", Silve berlari meninggalkan Sharone dalam keadaan terengah-engah kelelahan.

"Ternyata orang-orang di AT hebat-hebat...", pikirnya senang...

~oUt~

Sharone tersenyum simpul, ia puas akan hasil sparr-nya.walau kalah tapi ia diakui...

"Silv...kita akan bertemu lagi...", ucapnya pelan.

[oUt]